adapun pengambilan ma'naya harus lewat ahli tafsir seperti ibnu abbas dll. sebagaimana hadist abi hurairah yang marfu'"اعربواالقرأن والتمسواغرائبه"hayatilah alquran dan peganglah lafadz lafadz yang asing. dari ibrahim attaimi"sesungguhnya abu bakar ra di tanya ayatوفاكهة وأبا؟beliau menjawab "langit mana yang menaungiku dan bumi mana yang akan menjagaku jika aku mengatakan apa yang saya tidak tahu di kitabullah! dari mujahid ra bahwasannya ibnu abbas tidak tahu arti فاطرالسموات والارض "sehingga ada orang badui bertikai dengan menggunakan lafadz tersebut "ana fatartuha" yang berma'na saya yang memulainya. sa'id bin zubair bertanya ayatوحنانا من لدنا "kepada ibnu abbas dan beliau tidak menjawab. ibnu abbas ra berkata:saya tahu arti semua alquran kecuali 4:غسلين،وحنانا،وأواه،والرقيم . bukankah fasohatul kalimat menjadi syarat bagi keindahan kalimat ?bukankah semua kalimat indah?mengapa ada istilah garabah yang merusak keindahan alquran? perlu di ketahui bahwa gharabah ada dua 1.pemakaian lafadz yang liar yang tidak layak di pakai .garabah inilah yang merusak keindahan lafadz. 2.pemakaian lafadz yang tidaka terdapat pada keumuman bahasa tapi bisa di cari di perbendaharaan arab.gharabah ini tidak merusak keindahan kata. semua garabah yang terdapat di alquran masuk dalam golongan ini. perbendaharaan bahasa arab adalah syair arab .Sebagaimana kata ibnu "abbas syair adalah diwanul arab " |